FC Barcelona
Talipati_ : "Whatever you give to life, it gives you back. Do not hate anybody. The harted which comes out from you will someday comeback to you. Love others. And love will comeback to you . . ."

Sabtu, 21 Mei 2011

Uforia Sepak Bola Indonesia "Terhenti"


Sungguh sangat disayangkan..
Lagi-lagi kita dibuat terhenyak lewat aksi adu mulut dalam kekisruhan yang dilakukan oleh segerombolan orang yang merusak jalannya Konggres PSSI 2011, siapa lagi dalangnya kalau bukan Kelompok 78 (K-78) yang memaksakan kehendak mengusung pasangan George Toisuta - Arifin Panigoro yang sudah jelas-jelas ditolak oleh FIFA atas pencalonannya dalam pemilihan ketua dan wakil ketua PSSI 2011-2016. Sebuah tindakan yang memalukan sekaligus mencoreng nama bangsa di dunia internasional di tengah gegap gempita uforia sepak bola Indonesia yang baru menemukan "greget" dan prestasinya, serta telah mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dalam menumbuhkan semangat nasionalisme. Tak bisa dipungkiri, secara jelas kekisruhan itu telah merobek semangat juang punggawa Timnas di SEAGAME nanti dan juga mematahkan harapan seluruh rakyat Indonesia yang mengidam-idamkan kejayaan sepak bola negeri ini.

Entah, sebenarnya apa motif K-78 memaksakan kehendaknya?? Yang jelas ini telah merusak harapan dan kehidupan sepak bola Indonesia. Perlu diingat bahwa FIFA telah memberikan deadline sampai akhir Mei ini kepengurusan PSSI sudah harus dibentuk. Jika tidak, maka siap-siaplah kita menerima konsekuensi dari kekisruhan ini berupa sanksi larangan ikut kompetisi di tingkat internasional. Terus siapa yang bakal bertanggung jawab jika ini sampai terjadi?? Saya yakin, kita semua bakal setuju dan menuding K-78 untuk bertanggung jawab atas kejadian ini.

Tapi, bangsa ini tidak bisa diam saja. Masih ada waktu sampai deadline yang telah ditentukan FIFAbenar-benar habis dan masih ada beberapa hal yang bisa dilakukan dan membantu negeri ini terhindar dari sanksi FIFA. Salah satu yang telah dilakukan adalah Komite Normalisasi telah melakukan konggres sesuai dengan yang ditentukan FIFA. Terlepas ada hasil atau tidak, konggres tetap berjalan dan ini akan dilaporkan kepada FIFA, dan tentunya negosiasi diperlukan disini. Yang kedua, karena ini menyangkut sepak bola nasional, dalam kondisi kritis seperti ini sudah sepatutnya pemerintah ikut campur dalam kasus ini. Pemerintah harus memediasi antara K-78, Komite Normalisasi dan pemegang suara lainnya untuk bersatu dan duduk bersama membahas kelanjutan konggres demi kepentingan nasional dan sepak bola Indonesia. Yang ketiga, George Toisuta, Arifin Panigoro serta Kelompok 78 harus legowo menerima keputusan FIFA atas penolakan pencalonan George Toisuta - Arifin Panigoro dan lebih memikirkan kepentingan nasional daripada kepentingan kelompok.

Sejujurnya, saya pribadi dan tentunya kita rakyat Indonesia tidak ingin sepak bola Indonesia terhenti sampai disini. Dan mungkin seorang Nurdin Halid pun saat ini telah menertawakan nasib sepak bola kita. Yaahh.., harapan saya, jangan sampai kejadian ini memutuskan semangat juang Timnas di SEAGAME nanti. Jangan sampai kejadian ini melemahkan rasa nasionalisme diri kita dan jangan sampai kejadian ini memutuskan generasi sepak bola Indonesia.

Saya yakin, Indonesia bisa...
Semangaaaatttt...!!!


Facebook Comments : "Silahkan berikan komentar Anda mengenai tulisan saya pada kotak komentar di bawah ini . . ."

0 comment:

Posting Komentar